B Konsep Hak Asasi Manusia dalam Hukum Islam Hak asasi manusia dalam Islam tertuang secara transenden untuk kepentingan manusia, lewat syari’ah Islam yang diturunkan melalui wahyu. Menurut syari’ah, manusia adalah makhluk bebas yang mempunyai tugas dan tanggung jawab, dan karenanya ia juga mempunyai hak dan kebebasan. HukumIslam, Demokrasi dan Hak Asasi Manusia sumber hukum Islam sebagai solusinya, yaitu sebagai berikut: 1. Al-Quran Sumber hukum Islam yang perkara dalam agama.” Dan ijma’ yang dapat dipertanggung jawabkan adalah yang terjadi di A Konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia. 1. Makna Hak Asasi Manusia. Pada bagian ini kalian akan diajak untuk menelaah makna hak asasi manusia. Hal ini bertujuan supaya kalian dapat mendefinisikan dan memaknai setiap hak yang dimiliki oleh kalian. Untuk dapat memahami pengertian hak asasi manusia, HAMDalam Persepektif Hukum dan Masyarakat. Pemunculan, perumusan dan institusionalisai Hak Asasi Manusia (HAM) memang tak dapat dilepaskan dari lingkungan sosial atau habitatnya, yaitu tidak lain masyarakat itu sendiri di mana HAM itu dikembangkan. Terjadi semacam korespondensi antara HAM dan perkembangan masyarakat. Demokrasiberkaitan dengan bentuk pemerintahan dalam sebuah Negaradan pandangan hidup suatu bangsa. Demokrasi memberikan ruang bagi masyarakatuntuk dapat terlibat secara partisipatif, menjunjung toleransi, menjamin adanya keterbukaan pemikiran, dan keragaman gagasan.Peran aktif masyarakat menjadi indikator proses demokrasi dapat 23 Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah. 24. Untuk memajukan, menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan. 25. Padaperkembangan awal, perspektif psikologi humanistik dapat di ringkas ke dalam 5 (lima) prinsip utama atau biasa disebutkan dengan “dalil-dalil psikologi humanistik pertama” yang diartikulasikan dalam sebuah artikel James Bugental tahun 1964, dan selanjutnya diadaptasi oleh Tom Greening, seorang psikolog dan editor lama dari Journal of Humanistic Kulminasidesakan kepentingan tersebut berada pada titik saat berkumandangnya Universal Declaration of Human Right (UDHR), Deklarasi Semesta Hak Asasi Manusia, pada tahun 1948 yang dikodifikaslkan pada tahun 1966 dalam Kesepakatan lnternasional hak sipil dan Politik (lnternational Covenant on Civil and Poltical Rights) serta Kesepakatan matidalam pandangan Hak Asasi Manusia yang ada dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, dan Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia berusaha mengadopsi piagam Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menghapuskan hukuman mati. Ketiga, dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan HakAsasi Manusia Bahan Alkitab: Mazmur 133; I Raja-Raja 21: 1-16 A.engantar P Pembahasan mengenai Hak Asasi Manusia (selanjutnya disingkat HAM) merupakan topik yang amat penting karena menyangkut hak paling mendasar yang diberikan Allah bagi manusia. Misalnya, hak untuk hidup dan dihargai sebagai makhluk mulia ciptaan Allah. HarmonisasiHak dan BAB Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila. 1 Selamat ya, kalian sekarang sudah duduk di kelas XI. Kesuksesan itu sangat bergantung pada usaha kalian, terutama dalam mengatasi berbagai tantangan dan rintangan yang kalian hadapi di DeklarasiHak Asasi Manusia, yaitu hak asasi manusia merupakan prasyarat yang harus ada dalam kehidupan manusia untuk dapat hidup sesuai dengan fitrah kemanusiaannya (hal. 54) Hak asasi manusia diatur dalam Pasal 28 I UUD NRI 1945, Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Nomor XVII/ MPR/1998, Pasal 4 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 ANAKDIASPORA DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA PENELITI: Ketua: Made Nurmawati,SH.MH NIDN : 0031036208 PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA kewarganegaraan ganda tidak terbatas dan keterkaitannya dengan Hak Asasi Manusia (HAM), Bagi seseorang (suami/istri) maupun bagi anak, kewarganegaraan Bab3 Demokrasi dan Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Alkitab . A. Belajar tentang Demokrasi dan HAM Melalui Cerita Kehidupan. Bab 4 Sikap Gereja terhadap Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Indonesia . A. Belajar dari Puisi . B. Hak Asasi Manusia Menurut Alkitab . C. Bagaimana Sikap Yesus Menyangkut Politik dan Kekuasaan . DemonstrasiDalam Perspektif Hak Asasi Manusia (MAHARANI SETYA UTAMI) Demonstrasi Dalam Perspektif HAM , 2021. Maharani Setya utami. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 25 Full PDFs related to this paper. Read Paper. 0v7i. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kasus pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Haris Azhar dan Fatia terhadap Luhut Pandjaitan telah menjadi sorotan media dan masyarakat luas. Luhut, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, membawa perkara ini ke pengadilan dengan tuntutan pencemaran nama baik terhadap yang diadakan di Pengadilan Jakarta Timur pada hari ini 8/6 menyoroti isu penting tentang kebebasan berbicara dan pers yang sehat dalam demokrasi. Di satu sisi, Haris Azhar dan Fatia berpendapat bahwa mereka hanya menyampaikan kritik yang sah terhadap Luhut dan tindakan hukum yang diambil oleh Luhut merupakan upaya untuk membungkam kritik terhadap pemerintah. Di sisi lain, Luhut mengklaim bahwa dirinya telah dicemarkan nama baiknya oleh Haris Azhar dan Fatia dengan tuduhan yang tidak perspektif hukum, kasus ini menunjukkan pentingnya memahami batasan-batasan kebebasan berbicara dan pers dalam demokrasi. Kebebasan berbicara dan pers adalah hak asasi manusia yang harus dihormati dan dilindungi, tetapi juga harus dibatasi oleh undang-undang untuk mencegah penyebaran informasi yang salah atau merugikan orang lain. Pada kasus ini, Haris Azhar dan Fatia harus membuktikan bahwa kritik mereka terhadap Luhut didasarkan pada fakta yang benar dan bukan hanya sekadar opini atau tuduhan yang tidak berdasar. Sebaliknya, Luhut harus membuktikan bahwa dirinya telah dicemarkan nama baiknya oleh Haris Azhar dan Fatia dengan tuduhan yang tidak berdasar. Namun, dalam perspektif demokrasi, kasus ini juga menunjukkan pentingnya mempertahankan kebebasan berbicara dan pers sebagai bagian dari sistem yang sehat dan transparan. Kritik terhadap pemerintah dan pejabat publik harus diizinkan dan didukung sebagai bagian dari kontrol sosial yang diperlukan untuk menjaga akuntabilitas dan integritas pemerintah. Oleh karena itu, kritik yang dilakukan oleh Haris Azhar dan Fatia terhadap Luhut Pandjaitan dapat dianggap sebagai bentuk demokrasi jika didasarkan pada fakta yang benar dan bukan hanya sekadar opini atau tuduhan yang tidak hal ini, media dan jurnalis memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi yang akurat dan objektif tentang tindakan pemerintah dan pejabat publik. Masyarakat juga harus memiliki akses yang sama terhadap informasi dan kebebasan untuk menyampaikan kritik atau pendapat mereka tanpa takut akan tindakan hukum atau pencemaran nama baik Luhut Pandjaitan oleh Haris Azhar dan Fatia adalah contoh nyata dari kompleksitas isu kebebasan berbicara dan pers dalam demokrasi. Meskipun demikian, kita harus tetap mempertahankan prinsip-prinsip dasar demokrasi yang sehat dan transparan, termasuk kebebasan berbicara dan pers, kontrol sosial, akuntabilitas, dan integritas pemerintah. Lihat Hukum Selengkapnya TIMESINDONESIA, MALANG – Hak asasi manusia HAM merupakan hak kodrat yang melekat di dalam diri manusia sejak ia lahir. Sehingga hak yang dimiliki oleh seluruh manusia tidak bisa diganggu gugat baik manusia maupun negara itu sendiri. HAM salah satu hal terpenting karena bagian dari kemanusiaan yang paling instrinsik. Konsep HAM tidak serta-merta produk dari barat, akan tetapi memiliki asas yang berpijak dari seluruh budaya dan agama. Pandangan HAM dimata dunia yaitu pandangan universal bagi keberadaan dan perlindungan kehidupan serta harga diri manusia. Dalam proses berkembangnya wacana HAM, serta kesadaran manusia juga mengalami peningkatan atas hak dan kewajiban yang dimiliki. Indonesia sendiri HAM masuk dengan baik kepada anak HAM sangat mudah diterima, dipahami, dan diaktualisasikan. Dalam Undang-Undang No 39 Tahun 1999 tentang HAM Pasal 1 yang berbunyi “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahkluk tuhan yang maha esa dan merupakan anugrahanya yang wajib dihormatii, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”. Di lain sisi pemerintah membuktikan dengan adanya formulasi kebijakan yang telah dibuat sebagai peraturan yang mengarah kepada HAM. Sebab formulasi yang dibuat salah satunya produk kebijakan antara lain Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 E Ayat 3 yang berbunyi “setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat”. Selain itu kebijakan berikutnya dibuat kembali didalam Undang-Undang No 9 Tahun 1998 pasal 1 ayat 1 yang berbunyi “Kemerdekaan menyampaikan pendapat adalah hak setiap warga negara untuk menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara bebas dan bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku”. Produk kebijakan tersebut bagian dari penguatan demokrasi di Indonesia, sebagai bentuk perlindungan HAM. Namun dalam kenyataannya pelanggaran HAM terus mengalami peningkatan, karena pelanggaran HAM masih terjadi secara masif. Pasca runtuhnya rezim orde baru, dan berganti menjadi reformasi. Akan tetapi negara masih memiliki euforia tersendiri yang menyisakan benih-benih baru dalam praktik pelanggaran HAM yang dilakukan dilapangan. Dalam catatan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Komnas HAM. Sejak Januari sampai September 2021 aparat kepolisian di laporkan sebagai pelanggar HAM paling terbanyak yaitu 571 kasus. Sedangkan 78 kasus merupakan tindakan kekerasan dan penyiksaan yang dilakukan oleh aparat. Secara tidak langsung pelanggaran HAM merupakan tindakan melanggar hukum yang sudah di tetapkan. Bahkan di tahun sebelumnya Lembaga Bantuan Hukum LBH Pers 2020 mencatat 117 kasus kekerasan terhadap jurnalis dan 10 jurnalis mendapatkan kriminalisasi di Indonesia. Sedangkan Amnesty Internasional 2020 mencatat 132 kasus pelanggaran hak kebebasan berekspresi dengan dalih pelanggaran UU ITE. Kemudian jumlah korban dalam kasus pelanggaran mencapai 156 korban yang diantaranya 18 dari kalangan aktivis, dan 4 jurnalis. Di lain sisi selama proses aksi demonstrasi. Sementara catatan Amnesty 2021 dengan kasus yang sama berjumlah 56 kasus dan memakan 62 korban. Sehingga menunjakan betapa mirisnya kehidupan di negeri yang katannya demokrasi akan tetapi praktek di lapangan tidak sesuai dengan ketentuan dan ketetapan yang berlaku. Secara tidak langsung realitas yang terjadi dilapangan menunjukan adanya kontradiksi terhadap konsep HAM yang ideal. Kerena pemegang kekuasaan kerap kali dalam memandang HAM menjadi dua mata pisau. Sebab penguasa sebagai pembuat kebijakan ingin mengedapankan sisi kemanusiaan. Di lain sisi HAM dipandang menakutkan oleh pengambil kebijakan yang dikarenakan adanya pola kepemimpinan yang sarat akan dominasi kekuasaan serta pengaruh kepentingan dari investor besar. Sehingga pemaknaan HAM yang ideal selalu mengalami pergeseran akibat adanya kepentingan dari segelintir orang. Secara tidak langsung negara telah mengamini segala bentuk praktik pelanggaran HAM. Pergeseran tersebut menjadikan HAM sebagai bentuk kebohongan terstruktur yang dilakukan oleh pemegang kekuasaan. Berbagai bentuk tindakan yang menjerumus kepada pembungkaman, intimidasi, kekerasan, dan penganiyaan. Sehingga setiap individu atau kelompok yang berseblahan, dan menganggu kepentingan penguasa selalu dilakukan dengan tindakan represif dari aparat. Maka negara demokrasi yang berasaskan pancasila serta menjunjung tinggi martabat manusia telah usang demi kepentingan segelintir orang. Sehingga masyarakat akan menjadi korban terhadap tindakan yang dilakukan oleh aparat. Ketika praktik pelanggaran HAM terus-menerus dilakukan tanpa ada perubahan secara menyeluruh. Lantas, ada apa dengan negara demokrasi di Indonesia. Demokrasi salah satu simbol dalam peradaban dunia modern yang dijunjung tinggi nilai-nilainya oleh bangsa-bangsa di dunia. HAM dan demokrasi sangat erat kaitanya sebab konsepsi tersebut memiliki kesamaan dalam aspek menjaga dan menjunjung tinggi kemanusiaan dan relasi sosialnya. Karena lahirnya konsep tersebut tidak terlepas dari proses perjuangan manusia dalam menjaga, dan mempertahankan dalam rangka mencapai harkat martabat kemanusiaannya. Sehingga negara harus benar-benar menjamin HAM dari setiap warganya dalam mewujudkan negara yang demokratis. Maka negara harus menegakan dan mengimplementasikan peraturan sesuai dengan aturan yang berlaku. Dengan demikian kebebasan dari setiap hak-hak individu atau masyarakat dapat dihormati dan dijunjung tinggi. *** * Oleh Syahrul Ramadhan, Pekerjaan Mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang. * Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi *** ** Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi. ** Naskah dikirim ke alamat e-mail [email protected] ** Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.** Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow. Di dalam Alkitab tidak dijumpai praktik demokrasi dan hak asasi manusia seperti yang kita kenal sekarang. Akan tetapi, dari Alkitab kita dapat menemukan benihbenihnya, agar selalu dapat menghargai kehidupan dan nyawa seseorang, serta melakukan perintah-perintah-Nya agar manusia hidup saling memperlakukan sesamanya dengan baik. Mazmur 133 berbicara tentang suatu masyarakat yang hidup rukun bagai saudara. Masyarakat yang hidup rukun seperti ini tentu akan saling menghargai sesamanya. Mereka tidak akan saling menekan, menindas, memeras, apalagi menganiaya. Menurut pemazmur, masyarakat seperti itu akan tampak indah. Ya, sudah tentu, karena masyarakat seperti itu tidak akan banyak mengalami atau perbedaan pendapat akan mereka selesaikan dengan baik. Hal yang lebih penting lagi, kepada masyarakat seperti itulah Tuhan Allah akan melimpahkan berkat-Nya. Mengapa kita harus saling menghargai? Karena Allah sendirilah yang menciptakan manusia menurut gambar-Nya Kitab Kejadian 126-28, kesegambaran itu menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki hak dan martabat. Hal itu tidak dapat dirampas oleh siapa pun atas alasan apa pun. Semua manusia sama di hadapan Allah. Manusia tidak hanya diciptakan sebagai makhluk individu, melainkan juga sebagai makhluk sosial. Oleh karena itu, HAM diwujudkan antara lain melalui hidup rukun sebagai sesama manusia sebagaimana tercantum dalam Kitab Mazmur 133. Jika Mazmur 133 bicara tentang masyarakat yang hidup rukun, maka Kitab 1 Raja-Raja pasal 21 bicara tentang bagaimana raja dan istrinya menggunakan kekuasaan untuk menindas dan merampas hak warga menyatakan bahwa manusia berasal dari Adam dan Hawa yang diciptakan oleh Allah Kejadian 126-30 dan memiliki gambar dan rupa Allah akan dibahas pada bab 3. Namun, Alkitab juga menegaskan bahwa karena dosa yang dilakukan oleh manusia pertama, Adam dan Hawa, maka seluruh keturunannya, yaitu semua umat manusia, dimana pun mereka berada, pada zaman kapan pun mereka hidup, juga berdosa. Berbeda dengan apa yang diyakini agama-agama lain, kita selaku pengikut Kristus mengakui bahwa manusia sudah lahir dalam keadaan berdosa. Roma 3 23 - 24 menyatakan bahwa “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.” Di hadapan Allah, semua manusia adalah sama, yaitu sama-sama berdosa. Oleh karena itu, keselamatan yang diberikan melalui Tuhan Yesus berlaku bagi semua orang. Tidak ada seorang manusia pun yang lebih sedikit dosanya sehingga ia tidak perlu mendapatkan keselamatan dari Tuhan Yesus. Hal sebaliknya, tidak ada manusia yang begitu besar dosanya sehingga Tuhan Yesus tidak sanggup menyelamatkannya. Dengan kerja kerasnya sendiri mencari keselamatan, manusia tetap tidak akan mendapatkannya. Allah melakukan pembenaran melalui karya Tuhan Yesus di kayu salib. Manusia yang tadinya patut dihukum mati, kini dibenarkan melalui iman percayanya kepada Yesus Kristus Sang Juruselamat. Ini adalah sesuatu yang luar biasa. Ungkapan-ungkapan yang dipakai Rasul Paulus untuk menyatakan betapa Allah sungguh mengasihi manusia berdosa ini, misalnya dapat ditemukan di Roma 1 17, Roma 3 21 - 22, dan I Korintus 15 57. Dalam Kitab Injil Yohannes 316 tertulis “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. Allah membenarkan manusia yang semula ada dalam keadaan berdosa karena Allah sungguh mengasihi manusia. Dapatkah kita bayangkan betapa hebatnya pembenaran dari Allah ini? Kejadian ini dilakukan secara cuma-cuma, artinya memang kita tidak harus membayar, gratis karena kita memperoleh keselamatan itu berdasarkan kasih karunia Allah. Cuma satu syaratnya, yaitu kita percaya kepada Yesus Kristus. Pembenaran dari Allah ini bertolak belakang dengan keadaan dimana seseorang menjalani hukuman akibat kesalahan dalam hal ini dosa yang dilakukannya. Setelah menerima penebusan Yesus Kristus manusia hidup dalam kebebasan untuk memiliki damai sejahtera Allah karena tidak perlu lagi hidup dalam perhambaan dosa. Kini, setelah kita dibenarkan oleh Allah dan mengalami damai sejahtera-Nya, apa yang sepatutnya kita lakukan? Allah membenarkan kita karena kasih-Nya kepada kita. Apakah kita “menyimpan” kasih Allah itu untuk diri kita sendiri? Atau, kita membagikannya juga agar orang-orang lain dapat memiliki pengetahuan yang sama, dan mengalami damai-Nya. Disinilah kita memiliki tugas untuk memelihara kemerdekaan yang sudah kita miliki dalam Kristus, artinya merdeka untuk melakukan kebenaran, yaitu hal-hal baik yang dikehendaki Allah misalnya ajakan untuk berbuat baik dalam I Korintus 7 35; Efesus 2 10; Ibrani 13 21. Berdasarkan nats tersebut muncul pemahaman yang memandang orang lain sama, artinya tidak memiliki derajat lebih berharga atau kurang berharga dibandingkan dengan diri kita. Demokrasi dan hak asasi manusia dalam perspektif alkitab. Berbicara tentang demokrasi bagi kita yang tinggal di negara seperti Indonesia tentu bukan diskusi asing di telinga. Karena pelajaran sekolah dasar tentang demokrasi terus diberikan kepada kita karena pada dasarnya negara kita sendiri adalah sebuah negara yang menganut sistem demokrasi "dari masyarakat kepada rakyat dan oleh rakyat ". Demokrasi adalah bentuk pemerintahan politik yang kekuasaannya diatur oleh masyarakat sendiri baik secara langsung maupun melalui perwakilan rakyat, sistem pemerintahan ini dapat dilihat dengan jelas jika kekuasaan tertinggi dipegang oleh masyarakat dalam proses kemerdekaan , kesetaraan dan musyawderajat. Sebuah demokrasi akan berjalan jika ada keterlibatan orang dari suatu negara yang telah dianggap mampu oleh negara untuk berpartisipasi di dalamnya. Kata demokrasi itu sendiri diketahui diungkapkan oleh Aritoteles pada saat pemerintahan pemerintah rakyat untuk rakyat dan oleh rakyat mulai diungkapkan oleh Abraham Lincoln dalam sambutannya. Ayat Pembahasan Demokrasi Demokrasi dalam pandangan Kristen pasti akan menuntun pada sikap dan teladan Yesus Kristus selama hidupnya yang sama dengan kehendak Tuhan. Teks alkitabiah demokrasi agak sulit ditemukan tetapi ada beberapa ayat yang secara tidak langsung mendiskusikan proses yang mengarah ke proses demokrasi, beberapa ayat Alkitab tentang demokrasi 1. Mazmur 1465-9 Teks alkitabiah tentang demokrasi yang dapat kita lihat dalam Perjanjian lama dalam Mazmur 1465-9, dalam ayat demokrasi Alkitab ini menekankan Apakah Tuhan adalah tempat kelegaan bagi orang yang tertindas dan lemah, Allah yang adil dari umat yang ditindas dan terkejut, Allah yang menekan kepala dari orang yang tertunduk dan dijaga oleh anak yatim dan janda. Dalam sebuah demokrasi digambarkan dengan cara yang nyata jika semua manusia memiliki hak yang sama dalam menentukan hidupnya karena Allah pasti akan memberi kita yang terbaik, bukan apa yang kita inginkan, tetapi apa yang kita butuhkan. Semua yang telah direncanakan dan dilantik oleh Tuhan malah sebelum seseorang wujud di dalam dunia ini, Tuhan adalah Alfa dan juga Omega. Tuhan memberlakukan dan merendahkan dari awal sampai akhir bahkan dalam penyaliban Yesus sebagai teladan Yesus Kristus tetap tak berpenghuni, adalah mustahil bahwa Allah akan menderita kehidupan manusia di jalan. Demokrasi ada dalam peradaban manusia semata-mata sebagai bukti nyata bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling disukai untuk berdebat dan suara yang diungkapkan dapat disalurkan dan mendengarkan orang lain. 2. Markus 1213-17 Di negara yang menganut sistem demokrasi, itu akan menjadi tingkat tinggi antara hak dan kewajiban rakyat di negara ini. Jika berbicara tentang hak pasti akan muncul banyak jenis hak yang akan diperoleh oleh setiap orang yang berada di negara demokrasi seperti hak suara, hak untuk mengekspresikan pendapat dan sebagainya. Sementara salah satu kewajiban orang di negara demokrasi dapat seperti membayar pajak dalam ketaatan sesuai dengan besarnya perhitungan yang telah ditetapkan. Dalam Markus 1213-17 ia memberitahu beberapa orang yang bertanya kepada Yesus tentang membayar pajak, Yesus menegaskan kepada kita sekali lagi Haruskah kita melakukan kewajiban yang telah diberikan kepada diri kita sendiri. Apa yang seharusnya diberikan dan dipersembahkan kepada Allah kemudian melakukannya, apa yang harus diberikan kepada negara sebagai pajak harus kita juga patuh untuk melakukannya sebagai karakter Kristus yang selalu mematuhi keinginan ayah. Pajak adalah iuran yang dikenakan oleh negara orang yang telah atau memenuhi persyaratan tertentu baik dalam hal usia atau jumlah pendapatan. Pajak dalam demokrasi memainkan peran utama dalam proses administrasi negara dalam pembiayaan dalam jangka waktu tertentu. Pajak yang diterima dari rakyat akan ditransmisikan dan dikumpulkan melalui orang lain sebagai perwakilan yang kemudian digunakan untuk pengembangan dan kesejahteraan rakyat sendiri. Cara hidup gereja modern bisa seperti membayar pajak dan memahami ayat Alkitab tentang hari Sabat dan melakukannya, Gereja juga harus mematuhi pemerintah yang sedang berlangsung karena pemerintah yang berlangsung juga ada karena kuasa Allah di dalamnya. 3. Nehemia 217 Dalam buku ini diketahui bahwa manusia harus dan berkewajiban untuk bersatu dalam membangun atau melakukan sesuatu. Membangun kembali atau memulai hal baru dari awal membutuhkan lebih sedikit daya dan usaha. Demokrasi harus dilakukan oleh semua orang dengan seksama, kesatuan orang yang akhirnya menentukan kesepakatan masa depan yang diharapkan oleh mereka untuk diwujudkan. Penyebab mengerikan dari suatu negara atau bangsa tidak hanya dilakukan oleh satu atau dua orang berpengaruh karena di belakang mereka ada banyak orang yang juga lajang dan sepaham. 4. Galatia 513-15 Dalam ayat Alkitab ini tentang demokrasi mengandung "saudara, Anda telah dipanggil untuk bebas. Tapi jangan menggunakan kebebasan sebagai kesempatan untuk hidup dalam dosa, tetapi melayani satu sama lain dengan cinta. "Sebuah negara demokrasi pasti membebaskan semua rakyatnya untuk bebas dalam desain pendapat dan seterusnya, meskipun semua orang bebas untuk berdebat tidak berarti nilai kesopanan dan cinta satu dapat kita menyingkirkan. Karena ada istilah bebas tidak berarti bebas dalam melakukan semua hal yang ada di inginkan, sejati bebas memiliki cara sendiri dan seni yang akan selalu terikat pada semua hal yang ada dalam hidup kita di masa depan. Tuhan Yesus sebagai kepala gerejaNya ingin anggota tubuhnya menjadi orang percaya dapat menerapkan satu isyarat diarahkan kepada-Nya dan memahami arti kelahiran Yesus Kristus sebagai salah satu janji Allah kepada orang percaya. Memang, demokrasi dapat ada saat ini semata-mata sebagai bentuk kasih Allah bagi manusia sehingga apa yang terbaik dan dituntut oleh manusia akan diberikan Tuhan tetapi semua harus sekali lagi berakar pada Allah dan bagi Allah.

demokrasi dan hak asasi manusia dalam perspektif alkitab